Senin, 25 Desember 2017

Faktor "X" : Sarana Mengapai Ridho Tuhan


Kamis, 14 Desember 2017. Pertemuan perkuliahan filsafat kali ini dipindah pada hari kamis karena suatu hal. Namun, meskipun bergitu perkuliahan tetap berjalan lancar seperti biasa. Inti dari pertemuan kali ini membahas mengenai manusia yang memiliki berbagai variable yang terwujud dalam berbagai faktor dalam maupun luar dirinya. Oleh karena itu manusia harus menyeimbangkan segala hal dalam dirinya untuk menggapai Ridho Allah SWT yang hadir memalui berbagai jalan yanh tak diduga-duga.

Ada dan yang mungkin ada merupakan kehendak Allah SWT. Kehendak Allah SWT tidak terlepas dari berbagai faktor yang ada didalam dan diluar diri manusia. Oleh karena itu segala sesuatu yang terjadi dalam diri manusia merupakan Kuasa Allah SWT melalui manusia maupun alam.  Namun sering kali manusia tidak sadar dan hanya terfokus pada faktor yang ada didalam dirinya sendiri sehingga melupakan bahwa diluar sana masih banyak hal yang harus dia lakukan untuk eksis dan membangun komunikasi.

Berbagai faktor yang ada didalam diri manusia biasa disebut faktor “X” . Faktor “X” yang ada diluar diri manusia terkadang merupakan hal yang paling penting dari pada dalam diri manusia karena faktor diluar diri manusia memberikan tantang bagaimana manusia membangun komunikasi yang baik antara manusia dan alam serta bagaiman manusia mampu menempatkan dengan tepat ruang dan waktunya. Faktor “X” diluar diri manusia dapat menjadi penyebab seseorang menjadi terpilih. Keterpilihan manusia sejatinya tidak pernah terduga-duga meskipun ada yang mengerti, maka yang mengerti itu juga diperoleh melalui belajar secara ontologi. Oleh karena itu berikhtiar dan berdoa meruapakan hal yang penting untuk dilakukan manusia. Tidak hanya berangan angan dan bermipi, karena segala yang diperoleh tidak datang secara prakmatis. Keterpilihn manusia sejatinya bukan rencana dan manipulasi manusia. Keterpilihan manusia menduduki sebuah posisi sejatinya karena rencana Allah SWT yang didukung karena amalnya terhadap lingkungan sebagai faktor “X” dan faktor yang ada di dalam dirinya sehingga jika ada sesuatu yang menduduki posisi dengan tanpa usaha dan ikhtiar maka hal itu sebuah kebohoingan besar dan menyalahi aturan Allah SWT.

Hidup merupakan perjalan menuju tingkat yang lebih tinggi yakni dari titik 0 mencoba menggapai titik yang ada diatasnya yakni 1,2,3,4 . Hal ini merupakan salah satu wujud dari iktiar manusia karena anugerah yang diberikan tuhan yakni memaksimalkan potensi serta menjalin hubungan dengan manusia dan alam. Ketika mausia berada dilevel yang lebih tinggi amak dia akan lebih banyak bertemu bermacam-macam orang dan golongan disinilah titik tantang bagi pada manusia untuk menempatkan ruang dan waktu yang tepat.

Terima Kasih, mohon maaf Prof Jika ada ketidak sesuaian ataupun kesalahan dari refleksi saya.
Arina Husna Zaini
PEP S2 B

17701251024

0 komentar:

Posting Komentar