Kamis, 14 Desember 2017. Pertemuan perkuliahan filsafat kali ini
dipindah pada hari kamis karena suatu hal. Namun, meskipun bergitu perkuliahan
tetap berjalan lancar seperti biasa. Inti dari pertemuan kali ini membahas
mengenai manusia yang memiliki berbagai variable yang terwujud dalam berbagai
faktor dalam maupun luar dirinya. Oleh karena itu manusia harus menyeimbangkan
segala hal dalam dirinya untuk menggapai Ridho Allah SWT yang hadir memalui
berbagai jalan yanh tak diduga-duga.
Ada dan yang mungkin ada merupakan kehendak Allah SWT. Kehendak
Allah SWT tidak terlepas dari berbagai faktor yang ada didalam dan diluar diri
manusia. Oleh karena itu segala sesuatu yang terjadi dalam diri manusia
merupakan Kuasa Allah SWT melalui manusia maupun alam. Namun sering kali manusia tidak sadar dan
hanya terfokus pada faktor yang ada didalam dirinya sendiri sehingga melupakan
bahwa diluar sana masih banyak hal yang harus dia lakukan untuk eksis dan
membangun komunikasi.
Berbagai faktor yang ada didalam diri manusia biasa disebut faktor “X”
. Faktor “X” yang ada diluar diri manusia terkadang merupakan hal yang paling
penting dari pada dalam diri manusia karena faktor diluar diri manusia
memberikan tantang bagaimana manusia membangun komunikasi yang baik antara
manusia dan alam serta bagaiman manusia mampu menempatkan dengan tepat ruang
dan waktunya. Faktor “X” diluar diri manusia dapat menjadi penyebab seseorang
menjadi terpilih. Keterpilihan manusia sejatinya tidak pernah terduga-duga
meskipun ada yang mengerti, maka yang mengerti itu juga diperoleh melalui
belajar secara ontologi. Oleh karena itu berikhtiar dan berdoa meruapakan hal
yang penting untuk dilakukan manusia. Tidak hanya berangan angan dan bermipi,
karena segala yang diperoleh tidak datang secara prakmatis. Keterpilihn manusia sejatinya bukan rencana dan manipulasi manusia.
Keterpilihan manusia menduduki sebuah posisi sejatinya karena rencana Allah SWT
yang didukung karena amalnya terhadap lingkungan sebagai faktor “X” dan faktor
yang ada di dalam dirinya sehingga jika ada sesuatu yang menduduki posisi
dengan tanpa usaha dan ikhtiar maka hal itu sebuah kebohoingan besar dan
menyalahi aturan Allah SWT.
Hidup merupakan perjalan menuju tingkat yang lebih tinggi yakni
dari titik 0 mencoba menggapai titik yang ada diatasnya yakni 1,2,3,4 . Hal ini
merupakan salah satu wujud dari iktiar manusia karena anugerah yang diberikan
tuhan yakni memaksimalkan potensi serta menjalin hubungan dengan manusia dan
alam. Ketika mausia berada dilevel yang lebih tinggi amak dia akan lebih banyak
bertemu bermacam-macam orang dan golongan disinilah titik tantang bagi pada
manusia untuk menempatkan ruang dan waktu yang tepat.
Terima Kasih, mohon maaf Prof Jika ada ketidak sesuaian ataupun
kesalahan dari refleksi saya.
Arina Husna Zaini
PEP S2 B
17701251024
0 komentar:
Posting Komentar