Tulisan
ini merupakan refleksi dari pertemuan ke enam rabu, 11 oktober 2017 mata kuliah
filsafat ilmu yang ampu oleh bapak Prof. Dr. Marsigit, M.A. Pada pertemuan
sebelumnya yakni tanggal 4 oktober 2017 pembelajaran dimulai dengan tes jawaban
singkat dan penjelasan, maka pada pertemuan kali ini beliau menyajikan
pembelajaran dengan metode yang berbeda yakni beliau menjelaskan materi dengan
mengungkapkannya dalam skema materi yang ditulikan di papan tulis. Pokok materi
hari ini tentang perjalanan filsafat, filsafat adalah modus, “filsafat adalah
flowing of idea”. Perjalanan filsafat telah di mulai jauh dari zaman dahulu tepatnya
yakni 2000 tahun SM dengan tokoh yang terkenal dan menonjol hingga sekarang
yakni Socrates. Beranjak dari zaman 2000 tahun SM perjalanan filsafat ,memasuki
zaman modern sekitar tahun 1671 di tandai dengan filosof nya adalah Imanuel
kant. Memasuki dunia kontenpoper perjalanan filsafat memasuki dunia kekinian, (contemporary)/power now/post post modernism.
Komposisi filsafat dalam hal ini bahwa filsafat adalah isme yakni isme adalah
pusatnya yang berarti tuhan ada disana dan kapitalisme, pragmatisme,
unilitarian, materialisme dan liberalisme merupakan komposisi yang ada dalam
filsafat post post modernism.
Refleksi pertmuan ke enam ini akan
berfokus pada bahasan filsafat pada zaman
post post moderenism dimana pada zaman ini manusia diibaratkan sebagai
ikan-ikan kecil di laut yakni manusia sebagai orang-orang terpilih yang
berkesempatran belajar ilmu filsafat. Sebagaimana dijelaskan beliau Prof.Dr
Marsigit, M.A bahwa filsafat sebagai
flowing of idea. flow yang berarti aliran ,yakni aliran air yang jernih, dalam
hal ini setidaknya kita (manusia) dapat membedakan antara yang jernih dan tidak
jernih sehingga dapat memilih tempat mana yang dapat memberikan manfaat berupa
nafas kehidupan. Maka sifat lokal yang terbentuk pada zaman ini adalah
disorientasi/bingung. Manusia mengalami kebingungan, kekacauan yakni tidak
dapat membedakan hal yang benar dan yang hoax karena sebenar-benar dunia adalah
bahasa.
Sejatinya
manusia adalah kata-kata yang terungkap dari ucapaknnya, bahasanya, dan
tulisannya, oleh karena itu jika manusia berucap, menulis sesuatu yang bohong
atau palsu maka sesungguhnya jati dirinya adalah kepalsuan tersebut. Dari zaman
dahulu hingga sekarang filsafat bahasa atau analitic telah digunakan. Karena pada
zaman sekarang manusia berada pada zaman post
post moderenism maka filsafat bahasa ini dipadukan dengan teknologi. Zaman
teknologi ini memudaahkan manusia untuk berhungungan dengan manusia yang lain
tanpa harus bertemu langsung contohnya dengan WA, SMS , telephon dan
lainsebagaunya.
Filsafat pada zaman post post moderenism ini, seiring
perjalanannya orang semakin berani secara langsung mengungkapkan apa yang ada
di hati dan fikirannya walaupun hal itu merupakan hal yang tidak sepantasnya di
publikasikan ataupun di umbar, Bapak Prof. Dr. Marsigit mencontohkan sebagimana
mengitip penjelasan beliau ada seseorang wanita berkata“ sory ya mbak, ternyata
suamimu mesra sekali lo mbak”. (diambil dari lagu jawa) , pula banyak orang
mengumbar pikiran, (power of main)
contohnya seorang wanita yang setiap hari berfikir bahwa dia laki-laki maka
bisa jadi lama-kelamaan dia akan berjiwa dan berpenampilan sebagai laki-laki
dan sebaliknya. Hal ini merupakan anomali yakni adanya kekacauan pikiran manusia.
Maka manusia harus hati-hati dengan pikiran dan sebaiknya dikendalikan dengan
hati.
Munculnya saintifism pada zaman post post moderenism di tandai dengan
tokoh yang terkenal hingga sekarang yaitu auguste comte tepat nya pada tahun
1857 Masehi. Aguste comte mengungkapkan bahwa ingin membangun dunia. Dunia
harus dibangun dan agama tidak cocok untuk membangun dunia karena agama
dianggap tidak logis. Maka dalam skema gambar yang di gambarkan oleh Prof. Dr
Marsigit, M.A agama berada di bagian bawah disusul posisi diatasnya adalah filsafat
dan selanjutnya adalah positive/
saintifik . Hal ini sudah di ramalkan oleh resi gutawa pada cerita wayang. Teknologi yang saat ini muncul bisa membuat
patungisasi manusia yakni manusia biasa saja lupa akan aktivitas sehari-hari
dikarenakan terlena akan teknologi contohny : manusia jika terlalu asyik
bermain hp terutama hp androit sehingga aktif melakukan kegiatan dalam
instagram, Whatsapp, facebook , dll hingga keblabasen maka bisa saja dia lupa
akan sholat, sosialisasi dengan warga sekitar dan lain sebagiannya.
Berdasarkan
penjelasan dari Prof. Dr marsigit, M.A
bahwa perjalanan filsafat sudah dimulai jauh sebelum masehi, di setiap
zamannya filsafat melahirkan pemikiran-pemikiran filosof yang menonjol dan
boleh jadi mereka, para filusif memiliki cara pandang masing-masing dalam
berfilsafat karena bapak Prof.Dr. Marsigil pula menjelaskan bahwa sebenar-benar filsafat adalah para filosof. Kita
sebagai manusia yang beragama dan boleh
di bilang masih pada tahap awal belajar filsafat atau cara belajat berfilsafat maka
pintar-pintar mencari tokoh yang digunakan sebagai rujukan dan dapat mengambil
yang sesuai dengan landasan spiritual kita, meskipun ada yang tidak sesuai
dengan spiritual kita boleh jadi kita pelajari untuk dijadikan pembelajaran. Yang
terpenting dalam belajar jangan lupa untuk selalu baca-baca dan baca untuk
menambah pengetahuan dan sesungguhnya membaca adalah jendela dunia. Dan yang
quote yang mengena dalam pertemuan ini adalah Manusia hidup dalam ketimpangan
jika tidak diimbangi oleh Pikir dan doa. Jika di maknai dari kalimat tersebut
bahwa sebagai manusi kita harus menjalani hidup dengan seimbang tidak hanya
berdoa saja dan tanpa usaha, karena hidup manusia ini bisa fatal pula tidak
hanya berusaha secara fisik ataupun pikir tanpa doa. karena sesungguhnya Allah
telah memerintahkan hambanya untuk bertawakal, seperti yang terkandung dalam
Q.S Al Maidah : 23 yang berarti “Dan
bertawakallah kamu hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang beriman”.Terima
Kasih
Wasalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Arina
Husna Zaini
17701251024
PEP
S2 B
*Mohon maaf jika ada penulisan yang kurang
sesuai, mohon masukan dan bimbingannya. ^_^
0 komentar:
Posting Komentar